Rabu, 02 Juni 2010

Situs Porno dan Kesehatan Mental

Situs Porno dan Kesehatan Mental

Dari sekitar 1,8 juta warga Indonesia yang sudah mengenal dan mengakses internet, 50% diantaranya ternyata tidak bisa menahan diri untuk tidak membuka situs porno. Demikian yang diungkapkan oleh Richard Kartawijaya, Wakil Presiden Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia, dalam paparannya pada seminar dies natalis ke-46 Fisipol UGM di Gedung UC, Yogyakarta, Rabu 19/9/2001. Selain mengakses situs porno, menurut Richard, pada 2 - 3 bulan pertama internet lebih banyak digunakan untuk bermain games.

Penggunaan internet untuk mengakses situs-situs porno memang sangat sulit untuk dihindari, mengingat bahwa situs-situs semacam itu tersedia sangat banyak dalam dunia maya tersebut. Menurut hasil penelitian Alvin Cooper (1998) dari San Jose Marital and Sexual Centre, yang tertuang dalam bukunya Sexuality and the Internet: Surfing into the new millennium, seks (baca: situs porno) merupakan topik nomor satu yang dicari para pengguna internet di Amerika. Kenyataan yang ada di Indonesia saat ini tampaknya tidak jauh berbeda. Hal itu terlihat dari masuknya situs-situs porno di search engine sebagai Top 10 Website yang paling banyak dikunjungi.

Dengan melihat jumlah pengakses situs-situs porno di internet yang cenderung meningkat dari hari ke hari, maka perlu diwaspadai dampak penggunaan teknologi tersebut terhadap kesehatan mental dan hubungan interpersonal si user/netter. Para psikolog dan ahli ilmu-ilmu sosial lainnya telah lama menaruh perhatian pada dampak yang ditimbulkan oleh situs-situs porno atau sering disebut juga sebagai "CYBERSEX". Ada dua pandangan yang muncul sehubungan dengan hal tersebut. Pertama, pandangan yang menganggap situs porno mendorong terjadinya hal-hal yang bersifat patologis bagi user. Pandangan ini cenderung berfokus pada perilaku addictive dan compulsive. Kedua, pandangan yang menganggap bahwa situs porno hanya merupakan sarana untuk mengekplorasi dan mencari informasi mengenai masalah-masalah seksual. Dengan kata lain mengakses situs porno merupakan suatu ekspresi seksual.

 

Patologis

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa situs porno mendorong terjadinya tindak kriminal dan perilaku seks menyimpang. Menurut penelitian, situs porno memungkinkan user/netter untuk melakukan berbagai komunikasi erotik melalui komputer mulai dari tingkatan yang bersifat godaan atau lelucon porno, pencarian dan tukar-menukar informasi mengenai pelayanan seksual sampai pada diskusi terbuka tentang perilaku seks menyimpang. Selain itu komunikasi melalui internet seringkali digunakan untuk mengeksploitasi pornography yang melibatkan anak-anak dan remaja serta alat yang dipakai untuk menyamarkan identitas seksual seseorang dengan tujuan tertentu.

Penelitian pertama yang menyelidiki kecanduan mengakses situs porno dilakukan Bingham dan Piotrowski (1996). Hasil penelitian mereka yang tertuang dalam Psychological Report berjudul On-line sexual addiction: A contemporary enigma mengungkapkan 4 (empat) karakteristik yang terdapat pada individu pecandu situs porno (addicted to cybersex). Keempat karakteristik tersebut adalah:

-          Ketrampilan sosial yang tidak memadai

-          Bergelut dengan fantasi-fantasi yang bersifat seksual

-          Berkomunikasi dengan figur-figur ciptaan hasil imaginasinya sendiri

-          Tidak mampu mengendalikan diri untuk tidak mengakses situs porno

Sementara itu penelitian terhadap perilaku kompulsif dalam mengakses situs porno terungkap bahwa perilaku tersebut didorong oleh faktor-faktor seperti kesepian (loneliness), kurang percaya diri (lack of self-esteem), dan kurangnya pengendalian diri terhadap masalah seksual (lack of sexual self-control).

Ekspresi Seksual

Berbeda dengan pandangan yang menganggap bahwa situs porno mendorong terjadinya masalah yang bersifat patologis, beberapa penulis justru melihat situs porno sebagai tempat yang menyediakan berbagai informasi "supercepat" mengenai masalah-masalah seksual dan sekaligus menawarkan cara-cara yang baru dan tersembunyi (paling tidak user merasa tidak ada orang lain yang tahu) untuk memuaskan keingintahuan seseorang dalam melakukan explorasi seksual. Keberadaan situs porno dinilai dapat membantu pasangan yang mengalami masalah dalam hubungan seksual karena menyediakna berbagai informasi yang terkadang "enggan" untuk dibicarakan secara langsung oleh pasangan tersebut.

Menurut Leiblum (1997) dalam Journal of Sex Education and Therapy berjudul Sex and the net: Clinical implications, situs porno merupakan sarana ekspresi seksual yang memiliki rentangan secara kontinum dari sekedar rasa ingin tahu sampai pada perilaku obsesif. Bagi individu yang memerlukan terapi seksual, media seksual on-line seringkali dianggap dapat mengakomodasi hal-hal yang berhubungan dengan isolasi sosial dan ketidakbahagiaan dalam hidup. Lieblum membedakan 3 (tiga) karakter klinis dari para pengakses situs porno.

 Ketiga profil tersebut adalah:

-          Loners, dimana seseorang (user) menganggap bahwa situs porno dapat menjadi alat untuk mengakomodasi masalah-masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup.

-          Partners, dimana situs porno dianggap sebagai bagian dari pasangan hidup si user. Ketika user mengalami masalah dia dapat mencari solusi melalui situs porno

-          Paraphilics, dimana seseorang tergantung pada situs porno untuk memberikan stimulasi dan kepuasan seksual.

Berdasarkan pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika seseorang hanya menganggap bahwa situs porno sebagai alat untuk mengakomodasikan masalah-masalah seksual saja maka ia tidak bisa digolongkan sebagai seseorang yang memiliki masalah kejiwaan. Pada tahapan berikut di mana pengguna menganggap situs porno sebagai partner yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapinya, sebenarnya individu sudah memasuki titik yang rawan untuk menuju ke tahapan berikutnya (Paraphilics), jika ia tidak mampu mengendalikan diri dan tidak segera menyelesaikan masalah yang ada dengan pasangannya. Sama halnya dengan beberapa perilaku adiksi yang lain (misalnya perjudian, alkoholik), maka jika individu sampai masuk ke tahapan ketiga maka dapat dipastikan bahwa ia memiliki masalah kejiwaan yang menyangkut perilaku adiksi.

Dari uraian diatas dapat terlihat bahwa pengguna internet memiliki berbagai tujuan dan alasan dalam mengakses situs porno. Apakah Anda akan menggunakan situs tersebut untuk tujuan-tujuan yang positif demi kebahagiaan hidup Anda dan pasangan Anda atau sebaliknya, semua terserah Anda. Berasumsi bahwa semua pengakses internet memiliki masalah-masalah patologis tentu sangat tidak adil. Namun demikian hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai situs porno merupakan "menu harian" dalam mengakses internet. Selain itu bagi Anda yang sudah memiliki pasangan hidup jika mengalami masalah-masalah seksual hendaklah membicarakannya dengan pasangan Anda terlebih dahulu.

Mengingat bahwa di Indonesia sampai saat ini belum ada aturan atau tata cara yang mengatur penggunaan teknologi internet ini, maka kendali sepenuhnya ada ditangan Anda. Situs porno yang sudah demikian marak dalam dunia maya tersebut tidak mungkin lagi dapat diblokir atau dihindari seperti yang pernah dilakukan oleh Departemen Penerangan beberapa tahun yang lalu. (jp) 

 

 

 

 

 

A. PROGRAM PENCEGAHAN HIV/AIDS
 
1. Penyuluhan HIV/AIDS bagi Masyarakat Umum
Sasaran :
Kalangan remaja, mahasiswa, guru, dosen, pembina anak jalanan, karyawan swasta, pegawai pemerintah, tenaga medis, seniman, pekerja sosial, penyelenggaraan jenazah, tokoh agama, wartawan, tokoh olahraga, waria, pengemudi ojek, dll.
Kegiatan :
- Penyuluhan
- Konser musik peduli AIDS
- Mengadakan stand informasi HIV/AIDS di tempat umum
- Dialog AIDS di tempat rekreasi, dll.
Penanggung Jawab :
- Abdul Rachman (Karawang) : 0267 – 406062
- Kristiyanti (Indramayu)         : 0234 – 7009911
- Sundari (Kebon Baru)            : 021 – 83795480
 
2. Propas (Program Peduli AIDS di Sekolah)
Sasaran:
Siswa/siswi SLTP, SLTA, remaja dan guru
Kegiatan:
- Pelatihan kesehatan remaja dan pendidik sebaya
- Bincang-bincang tentang AIDS bersama rekan-rekan sebaya
- Mengadakan diskusi mengenai Narkoba, HIV/AIDS dan Kespro
- Mengadakan penyuluhan tentang Narkoba, HIV/AIDS dan Kespro
Penanggung Jawab :
- Siti Hapsari (Bukit Duri) : 021– 8296163
 
3. Pencegahan Narkoba, HIV/AIDS dan Pelayanan Kesehatan bagi Anak dan Anak yang Dilacurkan
Sasaran :
- Anak yang menjadi jaringan penyebaran narkoba.
- Anak yang dilacurkan, yaitu anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun  (menurut konsfensi hak anak internasional).
Kegiatan :
- Penjangkauan dan Pendampingan
- Pendirian Base Camp, Drop-in Center
- Kegiatan Layanan Informasi AIDS
- Konseling dan rujukan, serta layanan kesehatan
- Penyuluhan dan diskusi grup
Penanggung Jawab :
- Henny Yusriani (Kebon Singkong) : 021 – 98131070
 
4. Pendampingan bagi Remaja di tempat Umum 
Sasaran :
Anak Gaul di Mal-Mal Jakarta , usia 10–24 tahun
Kegiatan :
- Memberikan penyuluhan, penjangkauan dan pendampingan tentang permasalahan Kesehatan Reproduksi, HIV/AIDS dan Narkoba
- Pemberian informasi mengenai Kesehatan Reproduksi manusia, Infeksi  Menular Seksual, HIV/AIDS dan NAZA
- Konsultasi (curhat) bagi Anak Gaul (remaja)
- Penyediaan KIE bagi Anak Gaul
- Rujukan untuk konseling dan tes HIV/AIDS, IMS dan NAPZA
- Mengadakan pertemuan rutin antar Anak Gaul
- Membuat Modul Pelatihan Peer Educator Anak Gaul
- Menyediakan pusat layanan untuk remaja
Penanggung Jawab :
- Enny Zuliatie : 021– 98247662
 
5. Program Penanganan Narkoba dan  HIV/AIDS Berbasis Masyarakat
Sasaran :
Masyarakat umum
Kegiatan :
- Penjangkauan ke masyarakat (pecandu narkoba),
- Mengembangkan pendidik sebaya ( peer group ) di antara pecandu narkoba
- Layanan kesehatan (detoksifikasi, kesehatan dasar, dukungan Odha : pemberian ARV, obat infeksi oportunistik)
- Layanan tes HIV bagi klien yang setelah mendapat konseling lalu memutuskan untuk diuji darahnya di laboratorium
- Penyuluhan dan pelatihan tentang narkoba
- Pertemuan dengan tokoh masyarakat
- Temu bulanan pecandu dan Odha pecandu
- Pemberian life skill untuk pecandu narkoba.
Penanggung Jawab :
-Pungky Djoko (Kampung Bali) : 021 – 3923544
 
6. Program Penanggulangan Narkoba Berfokus Anak dan Remaja
Sasaran :
Remaja usia 7–17 tahun yang terlibat dalam penyalahgunaan dan perdagangan narkoba.
Kegiatan :
- Pengembangan layanan base camp sebagai pusat kegiatan remaja, serrta pengembangan materi KIE.
- Penjangkauan dan pengorganisasian anak dan remaja.
- Membangun refferal system dan melakukan rujukan.
Penanggung Jawab :
- Henny Yusriani (Kebon Singkong) : 021 – 98131070
 
7. Program PMTCT (Prevention of Mother to Child Transmission)

Ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan HIV dari Ibu hamil yang positif HIV ke bayi yang akan dilahirkan. Periode program yang telah dilaksanakan adalah dari tahun 1999 sd 2001 dan periode tahun 2003 sd 2006.
Kegiatan :
VCT, Layanan Kesehatan bagi Ibu Hamil, Pemberian Susu Formula, serta Dukungan untuk Odha.
 
Penanggung Jawab Program PMTCT 1999-2001: Kustin Kharbiati
Hasil 1999-2001
574 ibu hamil di slum area di DKI Jakarta
558 orang bersedia menjalani test HIV
16 orang diantara mereka (2,86%) HIV positif
  9 orang minum antiretroviral (ARV) selama hamil
  6 orang menjalani operasi caesar
  2 orang bayi yang dilahirkan adalah HIV positif
 
Penanggung Jawab Program PMTCT 2003–2006 :
- Mayanti : 021– 8311577, 8354691
Hasil 2003-2006
2771 ibu hamil di slum area di DKI Jakarta
2470 orang bersedia menjalani tes HIV
1899 menjalani post test konseling
    11 orang diantara mereka HIV positif
 
B. KONSELING, TESTING DAN PENGOBATAN

Program Konseling, Tes HIV dan Layanan Kesehatan
Sasaran :
Tenaga medis, paramedis, staf rumah sakit, guru, dosen dan masyarakat umum
Kegiatan :
- Memberikan layanan konseling seputar HIV/AIDS, baik melalui telepon maupun datang langsung ke klinik VCT yang tersedia untuk bertatap muka dengan konselornya.
- Sekaligus layanan tes HIV bagi klien yang telah mendapat konseling pra tes dan sebelum penyerahan hasil lab juga harus diberikan konseling  pasca tes.
- Mengadakan Hotline Service di beberapa lokasi Klinik VCT yang diselenggarakan YPI.
- Pengiriman konselor YPI untuk menjadi tenaga pelatih dalam beberapa pelatihan, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta .
Penanggung Jawab Program VCT :
Juwariyah
Lokasi Kegiatan VCT :
1. Klinik Awanama (Kebon Baru) : 021– 83705780
2. Pelita Kambal (Kampung Bali)  : 021– 3923544
3. Klinik Remaja (Bukit Duri)        : 021– 8296163
 
 
C. PROGRAM DUKUNGAN MASYARAKAT UNTUK ODHA

Kegiatan dan Layanan dipusatkan pada sebuah rumah yang dinamakan Sanggar Kerja.
Fungsi utama Sanggar Kerja adalah :
- Sebagai Model Perawatan Odha di rumah.
- Berfungsi sebagai Rumah Persinggahan bagi Odha yang membutuhkan.
- Odha dapat juga singgah untuk bermalam beberapa hari di Sanggar Kerja.
Sasaran :
Odha (orang dengan HIV/AIDS) dari berbagai kalangan yang membutuhkan layanan dan bantuan.
Kegiatan :
- Layanan Sahabat
- Kelompok Persahabatan Odha
- Layanan Tim Ahli
- Penyuluhan kepada keluarga
- Kunjungan ke rumah Odha
- Menjaga Odha dirawat di rumah sakit
- Advokasi Kepada Odha, termasuk terbitkan majalah Support
- Kerja Mandiri Untuk Odha
- Terapi Kreatif
- Layanan Obat
Program Dukungan :
1. Sanggar Kerja YPI (Kebon Baru Jakarta ) : 021– 83795480
2. Top Support (Kebon Baru Jakarta )          : 021– 83795480
3. Pelita Kambal (Kampung Bali)                    : 021– 3923544
4. Klinik Remaja (Bukit Duri)                          : 021– 8296163
5. Pos Desa YPI Karawang                           : 0267– 406062
6. Pos Desa YPI Indramayu                          : 0234– 7009911
 
 
D. PROGRAM PENGEMBANGAN DAN KOMUNIKASI
 
1. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Sasaran :
Masyarakat Umum
Kegiatan :
- PADU (Pendidikan Anak Dini Usia)
- Kejar Paket A (SD)
- Kejar Paket B (SMP)
- Kejar Paket C (SMA)
- Kursus dan Kelompuk Belajar Usaha (KBU) Tata Busana
- Kursus dan Kelompuk Belajar Usaha (KBU) Tata Rias
- Kursus dan Kelompuk Belajar Usaha (KBU) Tata Boga
- Peternakan Ikan
- Pertanian Obat Tradisional
- Penyewaan Tempat Pendidikan dan Pelatihan
Lokasi Kegiatan :
Griya Ilmu ( Training and Learning Center )
Pos Desa YPI JL. H. Miing, Rt. 14/03 (Rawa Bangsa)
Putat Nutug, Ciseeng, Parung, Jawa Barat
Penanggung Jawab :
Adi Setiadi : 0251 – 542319, 543456
 
2. Program Siaran Radio
Sasaran :
Remaja dan masyarakat umum
Materi Siaran :
Narkoba, Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS
Penanggung Jawab :
- Shinta (Pos Desa YPI Indramayu) bekerja sama dengan Radio GS FM Indramayu
- Sari (Klinik Remaja YPI) bekerja sama dengan Radio Bahana Jakarta
 
3. YPI Press
Pada tanggal 9 September 2000, didirikan YPI Press. Lembaga ini merupakan lembaga otonom dalam Yayasan Pelita Ilmu yang memiliki tujuan menerbitkan buku-buku dan majalah mengenai masalah-masalah kesehatan, pendidikan, kesetaraan jender serta masalah sosial. Penerbitan naskah akan dikelompokkan dalam kategori kesehatan keluarga, seri pengalaman LSM, dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
Beberapa buku yang telah diterbitkan antara lain :
- Membidik AIDS : Ikhtiar Memahami Odha
- Dukungan untuk Odha
- Nuansa Odha
- Mari Tanya Dokter (Matador)
- Sekolah di Yayasan Pelita Ilmu
- Pedoman Pelatihan Ketrampilan Hidup
- Narkoba di Sekolah
- Menelusuri Jalan Kelam
- Renungan dari Osaka
- Mengenal Terapi Antiretroviral
Untuk mendapatkan buku-buku tersebut hubungi :
Rini (8311577), Juju (83705780)
 
4. Pengelolaan Web Site YPI
Berisi informasi mengenai Narkoba, Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual, dan HIV/AIDS serta informasi aktual lainnya berkaitan dengan HIV/AIDS.
Penanggung Jawab :
- Agus (8311577)
- Khairina (8354691)
 
5. Penerbitan Majalah
Majalah SUPPORT :
Majalah Support ditujukan bagi dukungan untuk Orang Dengan HIV/AIDS (Odha), keluarga Odha, Instansi atau lembaga yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat serta masyarakat umum. Isi majalah mengulas tentang permasalahan HIV/AIDS dan Narkoba. Diterbitkan setiap dua bulan satu kali.
Penanggung Jawab :
- Chai Chai (8354691)
 
6. Layanan Perpustakaan
Buka     : Senin – Jumat, 09.00–16.00 WIB
Koleksi  : Buku, Majalah, Hasil Penelitian, Skripsi, Tesis, Makalah, Film/Video, dll.
Subyek : Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual, HIV/AIDS, Narkoba, Pengobatan Umum/Alternatif dan buku hiburan seperti novel, cerpen, komik, dll.
Kontak Perpustakaan :
1. Perpustakaan Sanggar Kerja: Juwariyah (Kebon Baru)   : 021–83705780
2. Perpustakaan Remaja: Lina (Tebet)                                 : 021–8311577
3. Perpustakaan Anak dan Remaja: Siti Hapsari (Bukit Duri) : 021–8296163

 

1 komentar: