Rabu, 02 Juni 2010

TEORI KEPRIBADIAN

BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI

CARA PENDEKATAN LAIN

1. PSIKOANALISIS TEORI SIGMUND FREUD

a. Struktur Kepribadian

Menurut Freud kepribadian itu sendiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:

1. Das Es (the id), yaitu aspek biologis

Das Es atau aspek biologis daripada kepribadian ini adalah aspek orisinal. Untuk menghilangkan ketidak-enakan itu das es mempunyai dua macam cara, yaitu:

a) refleks dan reaksi –rekasi otomastis, seperti misalnya bersin, berkedip, dan sebagainya

b) proses primer, seperti misalnya kalau orang lapar lalau membayangkan makan

2. Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologis

Das Ich atau aspek psikologis daripada kepribadian timbul dari ke butuhan organisme untuk dapat berhubungan dengan dunia luar secara realistis.

3. Das Ueber Ich (the super ego), yaitu aspek sosiologis

Das ueber Ich atau aspek sosiologis pribadi ini merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang diajarkan (dimasukan) dengan berbagai perintah larangan .

b. Dinamika kepribadian

Menurut Freud di dalam diri kita ini ada dua macam (lebih tepatnya dua kelompok) instink-instink, yaitu:

1. Instink-instink hidup

Fungsi instink hidup adalah melayani maksud individu untuk tetap hidup dan memeperpanjang ras.

2. instink-instink mati

instink mati ini, yang disebut juga instink merusak (destruktif) berfungsinya kurang jelas jika dibandingkan dengan instink-instink hidup, karena itu juga dikenal. Namun adalah suatu kenyataan yang tak dapat diingkari, bahwa manusia itu pada akhir-akhirnya mati juga. Inilah yang menyebabkan Freud merumuskan, bahwa “Tujuan semua hidup adalah mati”. Suatu penjelmaan dari pada instink mati ini ialah dorongan agresif.

c. Perkembangan Kepribadian

Adapun sumber tegangan pokok ialah

1. proses pertumbuhan fisologis

2. frustasi

3. konflik

4. ancaman

Beberapa bentuk mekanisme pertahanan itu, yang popular antara lain:

a) Proyeksi

Proyeksi adalah secara begitu saja (tidak sadar, mekanisme) menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di luar diri, sehingga sifat-sifat batin sendiri itu diamati atau dihayati sebagai sifat-sifat orang lain atau sifat-sifat benda di luar dirinya.

b) Fiksasi

Fiksasi adalah berhenti pada suatu fase perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkan, karena melangkah ke fase yang lebih lanjut itu menimbulkan ketakutan atau rasa tidak enak.

c) Regresi

Isolasi adalah kembali lagi ke fase yang telah pernah ditinggalkannya, karena menghadapi situasi yang baginya mengandung bahaya.

d) Isolasi

Isolasi adalah menyisihkan (mengisolir) sesuatu dan menganggapnya sebagai hal yang tidak penting.

e) Rasionalisai

Rasionalisasi adalah memberikan alasan rasional kepada sesuatu kejadian, sehingga kejadian yang jika sekiranya tanpa alasan yang demikian itu baginya akan menimbulkan ketidak-enakan.

f) Transkulpasi

Transkulpasi adalah mengkambinghitamkan pihak lain, walaupun diri sendiri sebenarnya membuat kesalahan.

2. Psikologi Analitis, Teori carl Gustawjun

Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:

(a) Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia luar, dan

(b) Alam tak sadar (ketidak sadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri.

a. Struktur kesadaran

1. Fungsi jiwa

Dominasi fungsi jiwa itu menurut Jung ada empat macam tipe manusia, yaitu:

(a) Tipe pemikir

(b) Tipe perasa

(c) Tipe pendria

(d) Tipe intuitif

2. Sikap jiwa

Yang dimaksud dengan sikap jiwa ialah arah daripada energi psikis umum atau libido, yang menjelma dalam orientasi manusia terhadap dunianya.

3. Persona

Persona oleh Jung ialah cara seseorang dengan sadar menampakan diri ke luar.

b. Struktur ketidaksadaran

1. Ketidaksadaran pribadi

Yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalamannya pribadi.

2. Ketidaksadaran kolektif

Adalah bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh oleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu hal-hal yang diperoleh manusia (sebagai jensi) di dalam perkembangannya.

3. Individual Psychologic Teori Alfred Adler

a. Individualitas sebagai pokok persoalan

Adler memberi tekanan kepada pentingnya sifat khas (unik) daripada kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan serta sifat-sifat khas pribadi manusia.

b. Pandangan teleogis

Adler sangat terpengaruh oleh “filsaat seakan-akan” yang dirumuskan oleh Hans Vaihinger dalam bukunya yang berjudul Die Philosophie des Als-Ob. Vaihinger mengemukakan, bahwa manusia hidup dengan berbagai macam cita-cita atau pikiran yang semata-mata bersifat semu, tidak ada kenyataannya atau pasangannya di dalam dunia realitas.

c. Dua dorongan pokok

1. Dorongan kemasyarakatan, yaitu dorongan yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada masyarakat

2. dorongan keakuan, yang mendorong manusia untuk bertindak yang mengabdi kepada aku sendiri

d. Rasa rendah diri dan kompensasi

4. Arti Individual Psychologie

Individual psychologie mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami sesama manusia.

1) Aliran ini menghendaki ditentukannya tujuan-tujuan yang susila, seperti

a. Keharusan memikul tanggung jawab

b. Keharusan menghadapi kesukaran-kesukaran hidup

c. Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan

d. Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya

2) Optimisme dalam bidang pendidikan

Mengenai pengaruh pendidikan aliran ini berpandangan optimistis.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk itu penulis dapat menyimpulkan makalah ini sebgaai berikut:

1. Psikologi kepribadian betujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-masing.

2. Saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani maupun spkiatris

3. Mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.

B. Daftar Pustaka

Allport, G.W. Personality: a Psychologycal Interpretation. New York. Henry Holt, 1937.
Adler, A. Understanding Human Nature (Terj. Beram Walfe) New. York: Permabook-Greenberg, 1949.

Brand, H. The Study of Personality. New York: John Wiley & Sons, 1954.
Hall, C.S. & Lindzey, G Theories of Personality New York: John Wiley & Sons, 1957
Jacobi, J. De Psychologie Van C.G. Jung (terj. : M. Drukker) Amsterdam-Antwerpen: Contact, 1951.

Janse de Jonge, A.L. Karakterkunde, Baarn: Bosch & Keuning, 1949.
Roback, A.A. The Psychology Of Character. London: Routledge & kegan Paul, 1952
Rumke, H.C. Inleading tot de Karakterkunde Haarlem: de Erven F. Bohn, 1951.
Sheldon, W.H. The Varieties Of Human Physique: an introcdution to constitutional psychology, New york: Harper, 1942.

Sheldon, W.H. The Varieties Of Temperament: a Psychology of Constutional Difference. New York : Harper, 1942.

Spranger, E. Lebensformen. Leipzig: 1925.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar